Rifan Financindo – Pihak manajeman Lion Air sempat menyebut delay parah yang terjadi sejak Minggu (31/7/) malam, hingga pagi ini dikarenakan cuaca buruk. BMKG memberikan penjelasan soal prakiraan cuaca hari ini dan dampaknya ke penerbangan.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Yunus Swarinoto menyebut cuaca buruk diperkirakan terjadi di sebagian wilayah utara Indonesia. Hal ini pula yang bisa menyebabkan gangguan penerbangan.
“Dari citra satelit semalam ada beberapa lokasi yang ditutupi awan berwarna orange, merah hingga putih dan wilayah ini berpeluang akan terjadinya cuaca buruk dalam beberapa jam ke depan,” ucap Yunus saat dihubungi detikcom, Senin (1/8/2016).
Dalam citra satelit yang diterima detikcom, tampak sebagian wilayah utara Indonesia pada bagian atas garis equator tertutup awan. Hal ini berpotensi akan terjadinya cuaca buruk yang dapat mengganggu jalur penerbangan.
“Di lokasi atas bagian utara khatulistiwa, dari Sabang sampai Merauke itu terlihat pertumbuhan awan. Seperti di sebagian utara Sumatera, sekitar padang, Kalimantan dan Maluku itu menjadi lokasi pertumbuhan awan,” jelas Yunus.
Menurut Yunus, hal ini juga terjadi karena Siklon tropis Nida saat ini terjadi di Samudera Pasifik, tepatnya di sekitar Filipina atau 1686 km di sebelah barat Laut Tahuna. Siklon Nida bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan 10 knots atau 20 km/jam. Kekuatannya 100 km/jam dengan tekanan terendah 980 mb.
“Ini cukup bisa mengganggu dan mengakibatkan jarak pandang mendatar berkurang. Tentu kalau melebihi batas minimal maka pesawat dilarang landing maupun take off,” tambah Yunus.
Sebagaimana diketahui, sejak semalam beberapa penerbangan Lion Air mengalami gangguan hingga delay parah dan berjam-jam. Menurut Direktur Operasional Lion Air Daniel Putut, delay penerbangan Lion Air diakibatkan faktor cuaca.
“Maaf, karena rotasi pesawat dan ada beberapa kota cuacanya jelek,” kata Daniel Putut kepada detikcom, Senin (1/8) dini hari.
(adf/imk – Rifan Financindo)
PT Rifan Financindo 