Rifan Financindo – IN pertama di India, Bandara Internasional Mumbai, Bandara Internasional Chhatrapati Shivaji (CSIA), sekarang akan dapat mengidentifikasi pesawat yang noisiest selama take-off, landing dan selama parkir, round-the-clock.
Untuk mengurangi dampak kebisingan pada daerah pemukiman di dekatnya, CSIA telah memasang NoiseDesk, sistem suara-monitoring berbasis web, yang direplikasi dari Southend London.
Langkah ini dilakukan setelah regulator penerbangan India, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud), mengeluarkan Kebutuhan Penerbangan Sipil pada bulan Januari mengandung kebisingan di sekitar bandara dan melakukan noise-mapping di tempat karena peningkatan penerbangan baru yang telah menyebabkan tinggi tingkat kebisingan.
Tidak seperti beberapa bandara internasional, India tidak memiliki batas aman yang ditetapkan untuk kebisingan selama take-off dan pendaratan. (Lihat daftar batas di beberapa bandara di akhir artikel ini.)
Pada CSIA, dua terminal noise-monitoring stasioner kini telah dipasang di bawah take-off dan landing pesawat jalur; bersama-sama dengan unit ponsel di lapangan terbang, ini memungkinkan bandara untuk menanggapi isu-isu polusi suara dan mengurangi dampak melalui prosedur pengurangan kebisingan.
“The Mumbai International Airport Ltd (Mial, yang mengoperasikan CSIA) telah menerapkan sistem suara-pemantauan yang komprehensif berdasarkan spesifikasi dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara India dan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional untuk menganalisis bising pesawat dampak pada masyarakat,” kata seorang juru bicara Mial.
“Sistem noise-monitoring state-of-the-art adalah mudah digunakan dan mulus menghubungkan dengan sumber data lain, seperti trek penerbangan dan sistem cuaca.”
CSIA Mumbai berhubungan dengan sekitar 36 juta penumpang, 7 lakh (700.000) ton kargo setiap tahun, dan mengelola lebih dari 750 pergerakan pesawat setiap hari, menjadikannya salah satu bandara tersibuk di India.
Menurut pejabat Mial, bila ada acara berisik terjadi, salah menekan tombol memberikan informasi tentang penyebab paling mungkin dari gangguan. Hal ini memungkinkan pejabat untuk segera menanggapi masalah ini, berbagi informasi internal, dan menyelesaikan terjadinya.
Para pejabat mengatakan keluhan kebisingan maksimum berasal dari masalah yang berhubungan dengan mesin jet. Setelah mengidentifikasi sumber kebisingan, pesawat ini dibawa ke hanggar di mana masalah itu diperbaiki dan pesawat resume penerbangannya.
Santacruz warga Ruchi Pandey, 54, mengatakan pemantauan kebisingan adalah kebutuhan jam.
“Kami tidak bisa tidur karena tingkat kebisingan yang sangat tinggi dari pesawat, terutama saat take-off.
“Langkah-langkah yang diambil dipersilahkan tetapi pihak berwenang bandara perlu menginstal hambatan kebisingan di sepanjang pinggiran bandara,” katanya.
Menurut survei noise-monitoring dilakukan oleh berdasarkan kota-LSM Awaaz Foundation di daerah perumahan kurang dari 3 km dari bandara, tingkat desibel rata tercatat adalah antara 85dB dan 87dB – standar yang diizinkan adalah 55dB dan 45dB siang hari dan malam hari.
“Sementara pemantauan kebisingan berbasis web akan membantu melacak tingkat kebisingan real-time, otoritas bandara harus mengeluarkan nomor Helpline untuk penduduk di dekatnya sehingga mereka dapat mengajukan keluhan ketika standar kebisingan dilanggar,” kata Sumaira Abdulali, convener, Awaaz Foundation.
“Ini juga harus diamati apakah pelaksanaan sistem sebenarnya mengurangi kebisingan pada sumbernya.”
Meskipun tidak ada bandara di India memiliki batas aman ketika datang ke polusi suara, beberapa bandara internasional memberlakukan tingkat kebisingan maksimum selama take-off dan pendaratan.
Batas Bandara suara internasional (dalam dB):
JFK New York 99dB
Brussels, Belgia 100dB
Gatwick, London 94dB
Osaka, Jepang 107dB
Rio de Janerio, Brasil 118.4dB
Roma, Italia 103dB
(Sumber: Civil Aviation Technical Centre, New Delhi.) – Hindustan Times / Tribune News Service
(nn, Rifan Financindo)
PT Rifan Financindo 